susilowandono.blogspot.com. Kabar mengejutkan datang dari kerabat di Yogya, Seti Noor Cahyani. Dia mengatakan kalau anak seorang temannya di Semarang, tewas setelah permainan mandi bola, yang biasanya diselenggarakan di mal-mal atau di counter makanan cepat saji. Menurut informasi yang dikumpulkan Obyektif Cyber Magazine, Ays (nama sengaja disingkat), salah satu penduduk di Semarang Barat, mengantarkan anaknya mandi bola. Namun setelah selesai, ada bekas gigitan kecil di kakinya yang membiru. Semula orang tuanya hanya menduga lecet atau apa. Namun yang terjadi kemudian, sangat mengejutkan. Anaknya panas tinggi, kejang-kejang dan karena terlambat dibawa ke rumah sakit, akhirnya tewas. Setelah diselidiki, anak itu digigit ular pithi, ular berbisa, kecil-kecil yang bersarang di tumpukan bola plastik warna-warni. Maka hebohlah dan beritanya pun menyebar di on-line, tetapi hanya mengabari antar teman saja. Meski begitu, Ays masih berhati baik, tidak mau maributkan kasusnya, mungkin apa yang terjadi dinilai sudah takdir Tuhan. Dia juga keberatan menyebutkan lokasinya. Pertanyaannya, sebenarnya ada apa yang salah dengan lokasi mandi bola? Kesimpulan sementara menurut para orang tua yang seringkali mengantar anaknya mandi bola, tempat mandi bola itu jarang dibersihkan. Namun hal itu dibantah oleh selah satu pengelola mal di Semarang yang enggan disebut jati dirinya. Menurutnya, lokasi mandi bola rutin dibersihkan sebulan sekali, dengan mesin menyedot debu. Namun pada kenyataannya, di dalamnya menjadi sarang kuman, binatang berbisa, dan lain-lain. INILAH FAKTA-FAKTA YANG BERHASIL DIHIMPUN: 1. Lauren Archer, berkewarganegaraan Australia, penduduk kota Melborne, ketika di Jakarta mengantarkan anak semata wayangnya, Kevin (3), yang sedang berulang tahun di salah satu counter makanan cepat saji di salah satu mall besar. Selesai makan-makan dengan teman-temannya, Kevin minta izin mandi bola yang tersedia di mall tersebut. Selesai mandi bola, anaknya melaporkan kalau kakinya seperti tertusuk sesuatu, tetapi tidak dirasakan. Ketika dilihat pun tidak kelihatan. Namun sore harinya ketika pulang ke apartemen dan dimandikan ibunya, di kakinya ada memar biru kecil. Si ibu mulai khawatir dan janjian sama dokter untuk memeriksanya dan janjian malam hari. Namun selesai mandi, si anak kejang-kejang, mulutnya berbuih, dan ketika dilarikan di rumah sakit, sudah tidak tertolong. Ketika diperiksa, si anak over dosis heroin. Selidik punya selidik, ketika mandi bola, anak itu tertusuk jarum suntik bekas pecandu heroin. Masalahnya, kok bisa nyasar di tumpukan bola-bola plastic, itulah yang belum terungkap. Akhirnya keluarga Lauren, pulang ke Asutralia dengan duka yang mendalam. 2. Beberapa anak ada yang tewas, tercatat dari berbagai kota seperti Pontianak, Jakarta, Bandung, karena gigitan ular pithi, ular kecil berbisa yang bersarang di dasar kolam mandi bola. Termasuk di Semarang, baru-baru ini. 3. Banyak yang tertusuk sesuatu yang mengandung kuman yang bisa melumpuhkan. Berikut ini kisahnya: “Dear all.. aku mau sharing aja. Ini kejadian baru nimpa anaknya bekas tetangga. Aku di Bandung.. Tapi aku cuma cerita garis besarnya aja karena secara detail aku ngga banyak tanya karena ibunya masih stress dan saya gak tega,” kata Hetty Sari seperti dilansir Ayah Bunda Online. Pas hari libur, Sabtu/Minggu, seperti biasa pasti orang tua pengin mengajak anaknya main.Si tetanggaku mengajak anak perempuannya umur 3,5th mandi bola di Bsm Bandung. Nggak ada feeling apa-apa. Anaknya senang main-main. Setelah itu besoknya dia masih sekolah (pre-school) seperti biasa. Ngga ada tanda-tanda apapun. Tapi-tiba pada hari ke 4 setelah dia mandi bola itu, tanpa gejala apapun, tahu-tahu dia nggak bisa jalan. Anaknya pun nggak mengeluh ada gejala sakit apapun.Dia cuma tanya dengan polosnya ke ibunya: "Mama,kok Riska nggak bisa jalan ya ma?" Akhirnya sama ibunya dia langsung dibawa ke RS.Boromeus Bandung. Kemudian dirujuk di ke RS Hasan Sadikin karena ada spesialis dsa yang menangani kasus seperti ini. Setelah pemeriksaan yang terliti, ternyata Riska kena virus ipd, yg penyebaran virusnya melalui sumsum tulang belakang, dan kemudian bisa merambat ke otak. Karena itu, riska disuntik setiap hari yang harga suntikannya Rp.6jt/suntikan. Untuk mencegah virus itu berenti menyebar agar nggak ke otak. Menurut dokter, memang virus ini masih jarang di Indonesia. Namun di beberapa kasus, virus mulai ada penyebaran dan menyerangterutama pada balita dan orang tua di atas 60. Saat ini riska masih dalam perawatan, dan masih disuntik tiap hari 6jt itu. Untung anaknya masih bisa komunikasi. Sekarang kakinya mulai kerasa kesemutan, biarpun dia masih lumpuh.Dokternya tidak bisa menjamin apa-apa, tapi hanya berusaha untuk mencegah penyebaran virusnya. Ibunya bingung dan tanya darimana virusnya datang.Dokternya pun ngga bilang kalo itu karena mandi bola. Tapi saat aku cerita ke kakak iparku, dia ternyata ada pengalaman anak temen kantornya yang kena virus yg sama, dan persis kejadiannya setelah mandi bola juga. Menurut kakakku, tempat mandi bola memang merupakan lokasi penularan paling bagus untuk virus apapun, terutama di tempat-tempat umum. Karena jarang sekali pihak taman bermain itu mencuci bola-bola tersebut, dan dengan ruangan yg tertutup dan lembab, tidak kena sinar matahari, tempat mandi bola jadi tempat bersemayamnya virus dan kuman. Cerita ini membuat aku ngeri, apalagi aku pernah ajak anakku mandi bola. Jadi sekarang aku akan berhati-hati, kalo ajak anakku main ke tempat mandi bola di tempat umum. “Mau vaksin ipd untuk anakku, tetapi mahal banget,” tuturnya mengakhirnya kisahnya. KESIMPULANNYA, MANDI BOLA BAHAYA 1. Pihak pengelola permainan mandi bola, jarang membersihkan tempatnya. Kalau membersihkan pun tidak tuntas, karena hanya menggunakan penyedot debu dan tidak dicuci bola-bolanya. 2. Tumpukan bola plastik warna-warni, biasanya berada di ruang lembab, ber-ac, dan tidak kena sinar matahari, sehingga sangat ideal untuk sarang kuman dan virus yang berbahaya bagi anak balita. 3. Anak-anak balita yang bermain seringkali muntah, ngompol, bahkan berak, dan akhirnya menyatu dengan bola-bola tersebut. Membuat jijik dan kotor dan lama kelamaan menjadi sarang kuman. 4. Di tumpukan bola kadang terselip, jarum, pecahan beling, dan beberapa benda tajam lainnya. Kalau anak tertusuk, karena benda-benda itu sudah terkena kotoran, bisa dibayangkan, terjadilah infeksi. 5. Bola-bola warna warni yang ditampung di tempat penampungan, di lantai dasar tempatnya, biasanya untuk sarang cacing, kalajengking, bahkan yang mengerikan, banyak ular berbisa, seperti ular pithi itu tadi. Disebut ular pithi, karena bentuknya kecil-kecil, tapi kalau menggigit, bisa fatal. 6. Pengalaman seorang ibu muda di Semarang, Fanny Fachlefi (33), ketika mengantarkan anaknya mandi bola di salah satu mall terbesar di Semarang, dan ketika mainan anaknya terjatuh di tumpukan bola, dan dia mencarinya, menjumpai ada jarum, beling, serta kotoran. Sejak itu dia bersumpah, tidak akan mengajak anaknya lagi mandi bola lagi. Itulah fakta-fakta bahayanya mandi bola yang berhasil dihimpun wartawan Obyektif Cyber Magazine di Yogya, beberapa kota lain dan terutama di Semarang sendiri. Sebagai peringatakan bagi para pengelola permainan mandi bola, pihak pemerintah khususnya Dinas Kesehatan, dan yang tak kalah pentingnya, peringatan bagi para orang tua. Ini saja yang terutama. Salam. |
Sabtu, 03 Maret 2012
BAHAYA MANDI BOLA
Langganan:
Postingan (Atom)