Minggu, 14 September 2014

SURVIVAL DASAR BAGIAN 2

Ada 5 dasar keahlian survival yang harus diketahui dan difahami oleh seorang petualang alam. Di sini Saya akan menurunkan hanya prinsip-prinsip dasarnya saja, bukan penjelasan mendetailnya. Sebelum membahas 5 dasarsurvival tersebut, ada satu elemen terpenting di dalamsurvival yang harus menjadi titik perhatian, yaitu apa yang ada di antara dua telinga Anda, otak. Satu hal yang penting lagi adalah : JANGAN PANIK, karena kepanikan akan menyebabkan segala pengetahuan dan pengalaman Anda hilang.
Dasar Pertama : Api
Api adalah elemen penting dalam survival, bahkan mungkin api adalah sahabat utama kita di kala kita tersesat di alam liar. Api dapat berguna untuk sumber cahaya bagi kita ketika gelap, menyediakan kehangatan di kala dingin, menjauhkan hewan buas, memasak makanan dan air, dapat digunakan sebagai sinyal penyelamatan dan untuk memurnikan air.
Sebelum Anda melakukan aktivitas outdoor, pastikan Anda membawa sumber api (korek, pemantik dan semisalnya) yang cukup untuk minimal persediaan dua hari. Beberapa api unggun kecil, lebih menghangatkan dibandingkan satu api unggun yang besar. Lebih baik, mengumpulkan kayu bakar secukupnya untuk satu malam, dan kumpulkan lagi sejumlah yang sama untuk keesokan harinya daripada langsung mengambil banyak untuk satu malam.
Perapian yang baik haruslah diatur sedemikian rupa sehingga kayu dapat terbakar secara merata. Dengan penyusunan perapian yang baik dapat memberikan berbagai fungsi. Selain untuk menghangatkan tubuh, memasak, juga dapat dijadikan alat penghalau binatang.
Untuk mendapatkan perapian yang baik, diperlukan kayu/ranting yang kering dan mudah terbakar. Perapian yang baik biasanya dimulai dari ranting-ranting kecil untuk dijadikan fire starter. Untuk selanjutnya dapat dilanjutkan dengan kayu-kayu yang lebih besar.
Apabila Anda kehabisan pemantik atau korek, maka Anda harus memutar otak untuk membuat api. Ada beberapa cara/teknik tradisional yang cukup ampuh, namun membutuhkan kesabaran, usaha yang tak kenal lelah dan keahlian.
Beberapa teknik membuat api tanpa korek/pemantik :
1. Memantik
Cara ini dilakukan dengan membenturkan atau menggesekan dua benda keras. Dapat dilakukan dengan dua benda yang sejenis ataupun dengan dua benda yang berbeda jenis. Cara yang dapat digunakan bermacam-macam, yang penting adalah dapat menimbulkan bunga api.
Salah satu caranya adalah dengan memaku kayu bidang datar hingga yang tampak bagian kepalanya saja. Kemudian gesekan/benturkan batu atau logam ke arah kepala paku tersebut. Gesekan dengan sedikit ditekan dan agak cepat hingga menimbulkan bunga api dan diarahkan ke sabut kering, daun kering atau semisalnya yang mudah terbakar. Jika sudah ada titik api tertangkap, segera tiup-tiup untuk menghidupkan api,
2. Gergaji Api (Fire Saw)
Cara ini membutuhkan tenaga yang cukup besar dan kuat. Cara ini memanfaatkan efek panas akibat gesekan kayu. Metodanya seperti menggergaji kayu dengan kayu lainnya, sehingga menimbulkan bunga api. Biasanya kayu yang digunakan berbeda antara kayu satu dengan kayu yang lainya. Kayu yang dipilih adalah kayu yang empuk sehingga tidak terlalu sulit dalam melakukan penggergajian. Ketika mulai muncul asap, segera arahkan ke sabut kering dan tiup-tiup agar api segera terbentuk.
3. Fire Thong
Fire Thong adalah cara mendapatkan api dari sehelai kulit kayu atau rotan kering yang ditarik menyilang di atas sepotong kayu atau rotan kering. Kulit rotan tersebut dililitkan pada sebatang pohon yang empuk, lalu ditarik oleh tangan kanan dan kiri secara bergantian. Pada bagian bawahnya diberi sabut, kawul, atau dedaunan kering yang siap menangkap bunga api.
Dasar Kedua : Shelter
Shelter adalah segala hal yang berguna untuk melindungi tubuh dari hujan, panas matahari, angin, dingin dan lingkungan sekitar. Shelter pertama kita adalah tentu saja pakaian yan kita gunakan. Oleh karena itu, perhatikanlah pakaian Anda sebelum Anda melakukan petualangan kea lam. Sebab, tiap lingkungan pasti membutuhkan pakaian yang berbeda. Upayakan untuk menggunakan pakaian yang tahan dingin di kala malam, menyerap keringat dan mudah kering, serta berbahan material yang kuat, tidak mudah rusak atau robek. Selain itu, topi juga cukup penting.
Kemudian, baru kita beranjak ke shelter sebagai tempat berteduh. Jangan membuang-buang tenaga apabila alam telah menyediakan shelter bagi Anda, seperti gua, batu besar, cekukan tebing, pohon besar atau lubang di tanah. Tapi ingat, pastikan :
  • Shelter alami tersebut bukanlah sarang binatang buas.
  • Shelter tersebut tidak rawan longsor dan runtuh.
  • Shelter tersebut tidak mudah disapu air, banjir, hujan dls
  • Shelter tersebut tidak mengeluarkan gas beracun. Caranya dengan memasukkan obor ke dalamnya, jika obor tetap menyala, maka bisa dikatakan bebas gas beracun.
  • Jika berteduh di bawah pohon, pastikan pohon tersebut adalah pohon yang kokoh tidak mudah tumbang, dan tidak berbuah dengan buah yang besar yang dapat membahayakan apabila jatuh menimpa.
Namun, apabila kita tidak mendapati shelter alami, maka kita bisa membangun shelter sendiri, baik dari bahan-bahan yang kita bawa sendiri (seperti tenda, ponco, doom, dls) ataupun dengan mengumpulkan dari alam (seperti ranting, pelepah, dls). Tetap harus melihat posisi untuk membangun shelter, diantaranya :
  1. Jangan membangun shelter di tempat yang riskan tergenang air (banjir), seperti di tepi sungai. Walaupun tempat itu terlihat bersih dan kering, akan sangat berbahaya apabila datang hujan.
  2. Usahakan dalam pembuatan shelter tidak dibawah pohon yang berdahan rapuh atau di bawah pohon kelapa. Karena dapat membahayakan jika dahan rapuh atau buah kelapa itu jatuh menimpa shelter kita.
  3. Tidak di tempat yang dicurigai sebagai sarang binatang buas atau sarang nyamuk/serangga. Karena dapat mengganggu kenyamanan beristirahat.
  4. Bahan pembuat shelter harus kuat dan pengerjaannyapun sebaik-baiknya, karena akan mempengaruhi dalam kenyamanan kita.
Dasar Ketiga : Signalling
Signalling atau memberikan tanda kepada orang yang mencari kita adalah sangat penting. Tanpa melakukan hal ini, keberadaan kita akan sulit untuk bisa ditemukan. Ada bermacam cara untuk memberikan sinyal bahwa kita masih hidup dan memerlukan pertolongan, mulai dari api, senter, penanda dengan warna cerah, bendera, cermin, peluit dls.
Anda dapat menggunakan cermin ketika anda melihat helikopter, dan senter pada malam hari. Membuat api buatan dengan asap yang berkepul juga sangat membantu. Anda dapat membuatnya dengan cara membakar material-material organik yang agak lembab. Anda juga dapat menulis kata SOS besar di atas dasar pasir pantai atau tanah gembur yang terbuka. Intinya, Anda harus kreatif agar bisa menarik perhatian orang agar segera bisa menemukan Anda.
Dasar Keempat : Air dan Makanan
Air dan makanan adalah kebutuhan vital bagi kita. Tanpa hal ini, Anda tidak akan bisasurvive atau bertahan hidup. Teknik pertama adalah, hematlah di dalam makan dan minum, terutama air, karena kita hanya mampu bertahan selama 3 hari tanpa air. Minumlah di saat dingin pada sore hari, dan jangan banyak melakukan aktivitas di siang hari yang terik. Jangan menunggu persediaan air Anda habis baru mencari air. Apabila Anda tidak mendapati sungai atau air tawar, maka Anda dapat melakukan hal berikut :i
  • Carilah batang-batang atau ranting pohon yang diduga menyimpan banyak air. Potong dan kupas. Hati-hati, sebab acap kali bukan air yang didapat tapi getah beracun.
  • Gunakan scarf atau kain yang mudah menyerap air, dan sapukan pada tanaman yang banyak mengandung embun di pagi hari. Kumpulkan sampai kain basah dan peras di dalam wadah. Lakukan sampai air mencukupi.
  • Carilah lumut yang tumbuh di bagian pohon yang lembab/jarang terkena sinar matahari, lalu kumpulkan dan bungkus di dalam scarf Anda, lalu peras sampai keluar airnya.
  • Kumpulkan daun-daun yang hijau, atau tanaman yang segar, masukkan ke dalam lubang tanah yang telah di alasi ponco (jas hujan) dan tutup dengan plastik atau ponco. Biarkan terkena terik matahari sampai menguap dan menempel di plastic penutup. Kumpulkan uap tersebut dan tampung.
  • Jika wilayah tersebut sering hujan, segera buat penampung air dari ponco yang dialas di atas tanah berlubang atau bercekuk, untuk menadah air hujan.
  • Jika di pantai, kumpulkan air laut, lalu masak sampai mendidih dan tutup atasnya dengan plastik atau wadah untuk mengumpulkan uap airnya. Anda juga bisa menggunakan terik matahari dengan menampung air laut di ponco kemudian biarkan menguap dan kumpulkan uapnya.
  • Dan masih banyak teknik-teknik lainnya.
Jangan lupa, jika memungkinkan, pastikan Anda menyaring air yang Anda dapat dengan kain untuk memisahkan partikel-partikel padat, dan memasaknya selama kurang lebih 10 menit sampai mendidih. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan terjadinya infeksi atau penyakit. Sebab, jika Anda mengalami sakit, maka Anda akan sulit untuk bisa bertahan hidup.
Selain itu, kumpulkan makanan yang Anda yakin aman dimakan. Jangan memakan buah-buahan atau daun yang Anda tidak mengetahuinya. Sebab sangat riskan dan berbahaya sekali apabila beracun. Secara umum, daun yang aman dimakan adalah yang tidak bergetah, tidak berambut, tidak berbau menyengat dan tidak mengandung lapisan lilin.
Dasar Kelima : First Aid (P3K)
First Aid (P3K) amatlah penting sebelum Anda melakukan petualangan. Obat-obatan penghilang nyeri, salep desinfektans, perban kecil dan semisalnya adalah komponen utama yang harus Anda sediakan sebelum Anda berpetualang. Ketika Anda mengalami cedera, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah : JANGAN PANIK!!! Tetap tenang dan berfikir. Lakukan cara STOP, yaitu SIT (duduk), THINK(berfikir), OBSERVE (mengamati sekitar) dan PLAN (buat rencana). Ini adalah hal penting yang harus Anda lakukan sebelum lainnya. Anda harus berupaya menjaga agar otak dan fikiran Anda tetap bisa berfungsi secara rasional, dan ini adalah dasarfirst aid pertama yang harus Anda lakukan. Setelah itu baru Anda menganalisis dan membuat ceklist, apa saja yang kira-kira Anda perlukan dan lakukan.
Inilah 5 dasar utama untuk bisa survival di alam. Jangan lupa, selain usaha, tawakkaljuga sangatlah penting. Ingatlah terus bahwa hidup Anda berada di tangan Alloh, maka berdoa dan memintalah kepada-Nya, agar Anda diselamatkan.
Dirangkum dari beberapa sumber.

DASAR DASAR SURVIVAL ALAM BEBAS

Dasar-Dasar Survival

6052009
survival
Survival adalah suatu usaha untuk mempertahankan diri dari suatu situasi dan kondisi yang mengancam keselamatan. Jika kita berhasil keluar dari situasi dan kondisi tersebut berari kita survive (mampu mempertahankan diri). Subyek yang melakukan nya disebut survivor.
Situasi dan kondisi yang mengancam keselamatan tersebut tidak pernah kita harapkan ketika resiko-resiko tersebut tidak terprediksikan dan hambatan-hambatan tidak bisa kita atasi, tak ada jalan lain, agar kita bisa survive seharusnya kita mengerti akan teknik survival.

survival dalam gua es
beberapa hal yang diperlukan dalam survival antara lain :
1. Jangan panik, kuasai diri, jangan cemas
2. Berfikirlah secara jernih dan logis
3. Periksalah apa yang kita miliki pada saat itu
4. Rencanakan sesuatu
5. Bertindaklah dengan tenang dan taktis
Inti dari hal-hal di atas adalah bagaimana kita dapat mengikuti alur situasi yang sedang berlangsung, tanpa dikendalikan oleh situasi tersebut.
Tindakan Dalam Menghadapi Kondisi Survival
Usaha yang perlu kita lakukan agar dapat keluar dari kondisi survival dapat kita ketahui dari kata kunci survival itu sendiri. setiap huruf dari kata “survival” merupakan singkatan dari langkah-langkah yang harus kita lakukan bila kita berhadapan dengan kondisi survival
S : Size up the situation
Sadarilah kondisi survival ini. Bagaimana kesehatan teman-teman maupun diri sendiri. Apakah ada yang cedera? Berapa banyak persediaan makanan yang tersisa? Dalam lingkungan seperti apakah kita berada?
U : Undue Haste makes waste
Tindakan yang terburu-buru cenderung menghasilkan kesia-siaan. Berpikir dan bertindaklah dengan bijaksana. Setiap langkah harus dipikirkan secara seksama.
R : Remember where You are
Pengenalan akan lingkungan/daerah sekitar memberikan rasa kenal yang berpengaruh terhadap rasa aman. Apapun yang kita putuskan untuk diam ataupun mencari bentuan, pengenalan medan merupakan hal yang esensial.
V : Vanquish fear and panic
Kuasailah rasa takut dan panik. Merasa takut adalah normal dan perlu. Tekut merupakan reaksi tubuh yang normal dan berfungsi menyiapkan tubuh dalam menghadapi kondisi. Namun rasa takut harus dikuasai dan dikontrol. Bila tidak maka rasa takut akan meningkat menjadi panik. Panik akan mengakibatkan orang bertindak terburu-buru dan membuang energi. Panik juga dapat diakibatkan oleh rasa sepi, yang mengakibatkan putus asa.
I : Improvise
Salah satu cara mengatasi rasa takut adalah dengan mengisi waktu yang ada dengan kegiatan-kegiatan yang ditujukan pada usaha mengatasi kondisi survival. Menerima kondisi yang ada dan berdasarkan hal itu, merencanakan, mengusahakan kebutuhan-kebutuhan dasar dengan berimprovisasi. Ubahlah cara pandang terhadap apa yang ada. Inilah hal yang terpenting dalam berimprovisasi. Sebuah balok tidaklah sekedar sebuah balok, tetapi bisa menjadi bahan dasar bivak, api, pakaian, dan sebagainya.
V : Value living (Hargailah hidup!)
Merupakan hal yang terpenting dalam kondisi survival. Bagaimana sikap kita terhadap hidup akan mempengaruhi kemampuan untuk bertahan. Orang dapat bertahan/berimprovisasi, dan dengan itu keluar dari kondisi survival karena mereka menghargai hidup dan tidak beputus asa.
A : Act like the natives
Belajarlah dari penduduk setempat. Mereka lebih mengenal dan menguasai medan. Jika bertemu dengan penduduk setempat bersikaplah ramah.
L : Learn basic skills
Belajarlah dan latihan teknik-teknik dasar. Jaminan yang terbaik adalah menguasai dan memahami teknik-teknik dan prosedur survival, sehingga merasuk dan dapat dikerjakan secara otomatis. Berlatih dan tambah/tingkatkan pengetahuan tentang survival.
Dari kata-kata di atas dapat disimpulkan bahwa survival lebih merupakan sikap mental daripada penguasaan pengetahuan. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pengetahuan harus diabaikan.
survival kits
Unsur-Unsur Survival
Unsur-unsur dimaksud adalah hal minimal yang harus diuasahakan agar kita berhasil dalam melakukan survival.
Unsur-unsur tersebut adalah :
1. Air
2. Api
3. Makanan
4. Perlindungan
Air
Kebutuhan air
Untuk kondisi normal manusia dapat hidup tanpa air dalam keadaan tubuh sehat maksimal selama 4 hari. Akan mati 8-12 hari. Bila ada air tetapi tidak ada makanan, orang akan bertahan selama 3 minggu. Sedang kebutuhan manusia akan air minimal 2,5 lt/hari.
Syarat Mutu air
Air yang dikonsumsi manusia ideal harus memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Syarat fisik
Tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna dan sejuk (dibawah suhu sekitarI, jernih.
2. Syarat bakteriologi
Angka kuman 1cc kurang dari 100, Bakteri coli tidak ada dalam 100cc air
3. Syarat Chemis
Zat yag ada kurang dari 100 mg/lt, Zat organik kurang dari 10mg/lt, Mengandung fluor dan yodium.
Pencarian air
1. Pada daerah berbatu
Bila daerah ini bekas aliran lava, carilah rembesan air pada dinding lembah yang memotong aliran lava. Pada daerah berbatu kapur dapat dijumpai banyak mata air, sebab permukaannya mudah larut sehingga mudah dilalui air. Pada daerah berbatu granit air ada di pinggir, pada bagian rumput yang paling hijau, galilah kemudian tunggu sampai air merembes keluar. Pada daerah berbatu campur pasir, carilah saluran air yang biasanya terdapat di sepanjang dinding lembah yang memotong lapisan pasir yang berpori.
2. Daerah Pantai
Gali bagian pasir yang lembab. Bila airnya payau dapat disaring dengan pasir. Gali lubang kecil beberapa meter dari garis pantai saat pasang nail, setelah air keluar hentikan penggalian. ambillah bagian atas dari air tersebut, sebab bagian bawah merupakan endapan air asin.
3. Daerah Pegunungan
Galilah pada dearah bekas aliran sungai. Biasanya ada air di bawah tanah atau di bawah batu. Pada hutan lumut, ambil lumut dan peras airnya. Cari air di daerah lembah, karena dasar lembah dekat dengan permukaan air tanah.
survival1
Makanan
Pada bahasan kali ini dimaksudkan agar kita dapat bertahan dengan mengkonsumsi makanan yang ada di sekitar kita. bahan makanan tersebut bisa berupa hewan maupun tanaman.
Ciri-ciri tumbuhan yang dapat dimakan adalah:
1. Tidak bergetah susu, yang biasanya menyebabkan rasa gatal di mulut dan warnanya mudah berubah bila bereaksi dengan udara.
2. Tidak terdapat bulu pada permukaan batang dan daun
3. Tidak menimbulkan rasa panas, pahit, dan masam bila dimakan
4. Tidak berbau langu
5. Warnanya tidak mencolok
6. Tidak di hindari oleh hewan
Kecuali tanaman-tanaman yang telah dikenal dengan baik sebaiknya syarat-syarat di atas dipenuhi. Hindari mengkonsumsi satu jenis tumbuhan secara berlebihan.
Pada umumnya hewan dapat dimakan. Contoh : cacing, ular, belalang, ayam hutan, babi hutan, dll.
survival2
Api
Api diperlukan sebagai pemberi kehangatan, memasak makanan, penerangan, tanda permintaan pertolongan, meningkatkan kondisi psikis, dll
Unsur pembuat api :
1. Penyala
Kayu kecil, serbuk kayu, ranting pinus, kulit palmae, dll
2. Pembakar
Kayu mati, dahan kering, rumput, kotoran binatang yang kering, dll
Penyala api darurat
1. Berbagai benda yang mengandung lensa. contoh : kamera, teropong, dll
2. Gesekan kayu dengan kayu. biasanya menggunakan bambu
3. menggunakan busur dan gurdi
survival4
Perlindungan
Biasanya disebut bivak/tempat perlindungan sementara. akan tetapi harus memenuhi syarat melindungi diri dari hujan, dingin, panas, serangga, dan binatang lain.
Syarat mendirikan bivak antara lain :
1. Syarat Kesehatan
Ada sumber air untuk makan dan minum pada jarak yang dekat, mudah mengalirkan air yang kotor, tanah mudah menyerap air/cepat kering, Tanah tidak berbau atau beruap, contoh : kuburan.
2. Syarat teknis
Dekat sumber bahan bivak, dekat kayu bakar.
Tujuan dari syarat-syarat dimaksud adalah agar dalam mendirikan bivak cepat dan tepat untuk keperluan tugas. sedang lokasi yang memenuhi syarat adalah daerah ketinggian, bukan di sungai kering dan jangan dibawah pohon dan ranting lapuk.
Jenis dan macam tempat perlindungan :
1. Alam
contoh yang lazim adalah ceruk-ceruk atau gua.
2. sementara
– dengan ponco , bisa bentuk miring atau tenda, atap yang rendah biasanya membuat suhu di dalamnya lebih hangat.
– dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di alam, contohnya daun palmae, ranting, dahan ,daun, dll
– semi permanen, menggunakan kerangka, mempunyai dinding, dan pintu, contohnya gubug, tenda. 
Demikian semoga bermanfaat . . .