susilowandono.blogspot.com Beraktivitas di alam bebas tidak lepas dari bersinggungan dengan hewan-hewan yang berhabitat di alam bebas. Salah satunya adalah ular. Binatang tidak berkaki ini adalah binatang yang seringkali ditemui oleh para pendaki. Kebanyakan orang takut pada ular, pada kasus lain ketika kita tersesat dan kehabisan makanan, ular dapat menjadi sumber makanan bagi kita.
Secara umum ular terbagi dalam dua jenis, ular berbisa dan tidak berbisa. Kebanyakan orang awam menganggap sama bahanya antara ular berbisa dan tidak berbisa. Padahal ular yang tidak berbisa sama sekali tidak memiliki acaman yang berarti bagi manusia (terdapat beberapa pengecualian). Ular yang memiliki ancaman yang berarti adalah ular dengan bisa yang mematikan bagi manusia, contohnya adalah ular taipan yang setiap tetes bisanya dapat membunuh 100 ekor gajah.
Lalu bagaimana membedakan ular yang berbisa dan ular yang tidak berbisa? Sebenarnya cukup sulit untuk membedakan ular yang berbisa dengan ular yang tidak berbisa, namun ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membedakan keduanya. Berikut adalah tips untuk membedakan ular berbisa dan tidak berbisa :
- Ular yang berbisa memiliki bentuk kepala yang cenderung segitiga, sedangkan ular yang tidak berbisa memiliki kepala yang membulat. Kepala ular berbisa yang berbentuk hampir segitiga dikarenakan ular berbisa memiliki organ berupa kelenjar bisa yang terletak di belakang kepalanya, sedangkan kelenjar bisa tidak dimiliki oleh ular yang tidak berbisa.
- Sifat ular berbisa cenderung lebih tenang jika dibandingkan dengan ular yang tidak berbisa. Seringkali orang salah kaprah dan mengira ular yang agresif adalah ular yang berbisa. Padahal ular yang agresif adalah ular yang tida berbisa atau berbisa rendah. Hal ini disebabkan karena ular yang tidak berbisa tidak memiliki mekanisme pertahanan diri lain selain menyelamatkan diri dengan bergerak secepat mungkin, sedangkan ular berbisa lebih tenang karena mereka memiliki bisa dan taring bisa sebagai mekaisme pertahanan diri mereka.
- Jika terlanjur digigit ular dan anda tidak sempat melihat ular tersebut, maka anda dapat membedakan ular tersebut berbisa atau tidak dengan melihat bekas gigitan dari ular tersebut. Bekas gigitan ular berbisa akan berbentuk dua titik yang jelas, hal ini karena ular berbisa akan mematuk untuk menyuntikan bisa mereka kepada mangsa atau lawan mereka. Sedangkan ular yang tidak berbisa akan meninggalka bekas gigitas berupa luka sobekan atau berbentuk huruf U.
- Ular berbisa tinggi akan menunggu korbannya mati. Ular berbisa tinggi seperti King Cobra tidak akan langsung pergi setelah mematuk. Ular dengan jenis ini aan menunggu korbannya mati.
- Jika anda telah menangkap ular yang mengganggu anda, untuk memastikan apakah ular tersebut berbisa atau tidak anda dapat membuka mulutnya dengan ranting dan melihat apakah mereka memiliki taring bisa atau tidak. Ular berbisa tinggi memiliki dua taring bisa yang berada di depan, taring tersebut biasanya akan terlipat kedalam jika tidak digunakan. Sedangkan ular berbisa menengah dan rendah memiliki taring bisa di belakang mulutnya. Ular yang tidak berbisa tidak memiliki taring bisa.
- Ular berbisa memiliki lubang sensor di bagian depan mulutnya.
Ciri-ciri di atas bukanlah patokan yang baku untuk membedakan ular berbisa dan tidak berbisa.
Terdapat beberapa pengecualian untuk jenis-jenis ular berikut ini :
- Ular Python, Boa, Sanca, dan sejenisnya. Mereka adalah jenis ular yang tidak berbisa namun bertubuh besar dan memiliki gerakan yang tenang. Membunuh dengan cara melilit dan bentuk kepala yang hampir segitiga.
- Ular King Cobra dan sejenisnya. Mereka adalah ular berbisa tinggi yang memiliki organ tambahan di kepalanya yang dapat terbuka seperti sendok. King Cobra dan sejenisnya adalah ular berbisa tinggi dengan bentuk kepala yang cenderung lonjong atau membulat.
- Ular laut. Semua ular laut, besar atau kecil, berkepala bulat, agresif atau tenang, adalah ular dengan bisa tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar