Rabu, 01 Juni 2011

Indahnya Alam Tuban, Potensi Wisata Yang Perlu Perhatian

susilowandono.blogspot.com/ Rally Wisata, yang rencananya digelar menjelang akhir bula Juni ini akan menempuh rute sepanjang kurang lebih 160 kilometer. Menjelajah pelosok-pelosok desa, ngarai, perbukitan, hutan dan pantai Tuban ini bertujuan untuk memperkenalkan keindahan alam pegunungan dan pedesaan Tuban serta melihat dari dekat obyek wisata yang sebenarnya sangat potensial dibangkitkan sebagai obyek yang sangat menarik.
Dalam survai terakhir (Selasa 17 Mei) yang dilakukan bersama para senior Prasbara (Pramuka Saka Bayangkara), sejumlah anggota RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) Tuban, aktivis pecinta alam, komunitas Safety Riding serta wartawan, dimulai dari Aloon-aloon Tuban dan finish di Terminal Wisata Tuban (TWT). Tim menyimpulkan  bahwa perjalanan ini sangat menantang dan  sangat menarik diikuti masyarakat yang ingin melihat keindahan wisata alam Tuban.
Koordinator Acara Rally Wisata kotatuban.com, Eko Wahyudi, SPd.  yang memimpin survai ini mengatakan rute yang  ditempuh memang cukup panjang,  namun mengasyikkan. “Kami sudah melakukan survai 5 kali dan pada H-10 hari dan H-1 akan kami survai lagi untuk memberi rambu-rambu arah rute,” katanya.
Tempat wisata yang akan dilalui dan jalur menantang di antaranya melewati jalanan hutan menuju Petilasan perapian Mpu Supo (dalam sejarah, Mpu spesialis keris atau senjata para ksatria dan raja-raja) dan Pemandian belerang maupun air hangat di Dermawuharjo.
Kemudian  naik ke stasiun relay TVRI dan beberapa stasiun tv swasta lainnya di Ngandong (perbukitan paling tinggi di Tuban), perbukitan (pegunungan) indah di Ngrejeng, serta eksotisnya suasana hutan di daerah Parengan yang menuju Pemandian Air panas Prataan.
Eko Wahyudi menyatakan bahwa jalur rute yang dipilih memang benar-benar menantang, eksotis tapi juga aman, sebagaimana komitmen panitia yang akan tetap mengutamakan keselamatan peserta.  Oleh sebab itu, rute yang  dipilih betul-betul layak dilalui oleh baik oleh para rider maupun masyarakat umum.
“Selain mengutamakan keselamatan, panitia juga menuntut peserta agar punya sikap patuh (kepatuhan) terhadap rute yang sudah ditentukan, termasuk rambu-rambu lalu lintas dan yang dibuat panitia,”kata Eko menjelaskan.
Kepatuhan terhadap UU lalu lintas dengan mengendari motor yang standar, helm, dan punya SIM akan menjadi persyaratan utama bagi peserta yang mendaftar. Selain terhadap ketentuan tadi, peserta nantinya juga diwajibkan melewati rute yang ditentukan sekitar 170 km. Untuk memastikan peserta menempuh jalur rute yang telah ditentukan, panitia akan menempatkan beberapa pos, yang selain sebagai tempat check list, juga tempat koordinasi terdekat bilamana terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Peserta nantinya akan mendapatkan pengawalan dari panitia serta petugas mulai start sampai finish. “Peserta yang kami undang bukan hanya dari Tuban tetapi juga anggota komunitas pecinta motor dari berbagai merek termasuk peserta festival dari ikatan motor besar Indonesia (IMBI),” kata Eko, yang juga seorang pembina Pramuka ini.
Ditanya tentang jalur-jalur menantang yang akan dilalui, Yudi, salah seorang personel dari RAPI Tuban menjamin para rider berpengalaman pun akan merasa tertantang dengan rute yang gabungan antara petualangan, keindahan alam serta endurance test bagi peserta. “Karena itu peserta harus mengendarai motor yang standar, setidaknya tahun 2005 yang kondisinya harus prima,” kata tokoh olahraga panjat tebing di Tuban ini.
Selain menyusuri bukit, gunung, ngarai, hutan jati, goa, juga akan menyusuri kawasan industri serta pantai yang hijau dengan  hutan cemara serta hutan mangrove. “Finish di Terminal Wisata Tuban (TWT) yang berada di tepi pantai merupakan k

Tidak ada komentar:

Posting Komentar